Membawa anak untuk periksa ke dokter memang bukan hal yang mudah ya, bun. Sebab, dalam pikiran anak, dokter adalah sosok yang menakutkan dengan jarum suntiknya. Tentunya, hal ini membuat bunda kewalahan saat si kecil sakit dan mau tidak mau harus membawanya ke dokter.
Nah, untuk itu bunda perlu tahu bagaimana cara mengatasinya agar anak tidak takut ke dokter. Berikut adalah beberapa tipsnya.
Tips agar anak tidak takut ke dokter
Hampir semua anak-anak takut pergi ke dokter. Namun, beberapa anak ada yang merasa sangat ketakutan. Bahkan, rasa takut tersebut bisa berubah menjadi serangan panik hingga fobia dokter atau Latrophobia. Ketakutan yang dirasakan oleh anak setiap kali ke dokter mungkin karena ia merasa tidak nyaman saat ditangani oleh orang yang masih asing baginya.Apalagi jika ini merupakan pertama kalinya ia bertemu dokter. Alasan lainnya juga bisa saja karena si kecil pernah mengalami situasi tertentu yang membuatnya takut untuk mengulang kembali situasi tersebut. Misalnya, ia pernah disuntik dan terasa sangat sakit.
Agar anak tidak takut ke dokter saat memeriksakan kesehatannya, bunda bisa mencoba beberapa tips berikut ini untuk mengatasinya:
1. Jelaskan tujuan ke dokter
Biasanya, anak membayangkan berbagai hal buruk yang mungkin akan terjadi saat pergi ke dokter. Ia mungkin membayangkan bahwa dirinya akan disuntik dan rasanya sangat sakit atau mendapatkan berbagai penanganan yang tidak ia diharapkan. Itulah mengapa si kecil sering merasa takut saat bunda mengajaknya ke dokter.Untuk mengatasinya, cobalah jelaskan secara perlahan pada anak mengenai tujuan dan apa saja yang akan terjadi selama diperiksa oleh dokter. Jelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti dipahami. Misalnya, “Adik nggak perlu takut, dokter baik kok. Nanti dokter akan memeriksa adik pakai alat yang namanya stetoskop, tidak apa-apa ya, biar adik cepet sembuh.”
Menjelaskan tujuan disertai dengan bahasa yang nyaman, akan membantu anak untuk meredam ketakutan dan kecemasannya.
2. Jangan terlalu banyak berjanji
Jika anak sudah bisa berbicara, kemungkinan besar ia akan bertanya, apakah akan disuntik saat ke dokter. Nah, pada situasi inilah bunda harus menjawabnya dengan jujur. Naluri bunda mungkin beranggapan bahwa tidak apa jika menutupinya, tapi nyatanya hal ini akan membuat anak kehilangan kepercayaan kepada orang tuanya.Sebagai gantinya, jelaskanlah secara realistis karena dapat membantu membangun kepercayaan, sekaligus membuat anak tidak merasa dibohongi jika situasinya tidak berjalan sesuai rencana.
3. Tanyakan apa yang ditakutkan anak
Setelah membawa anak ke dokter, tak jarang bunda akan melihat perubahan pada raut wajahnya. Jelas saja, ia mungkin merasa takut karena membayangkan apa yang akan terjadi selama diperiksa oleh dokter. Jika ini yang membuatnya takut, coba beri si kecil kesempatan untuk menceritakan keluh kesahnya.Misalnya, saat si kecil beralasan, “Adik nggak mau ke dokter, adik takut.” Cobalah bantu si kecil untuk menjelaskan ketakutannya dengan alasan yang lebih jelas. Sebagai contoh, “Kenapa adik takut ke dokter? Karena takut disuntik?” Cara ini akan membuat bunda lebih mengerti dan mudah untuk mengatasinya.
4. Jangan membawa anak ke dokter tepat pada waktu makan atau tidur
Hindari membawa anak ke dokter bertepatan dengan waktu makan atau tidurnya. Sebaiknya, bawa anak ke dokter setelah ia makan dan tidur. Ini karena, perilaku anak akan lebih baik saat ia sudah makan dan mendapatkan istirahat yang cukup.Terlebih lagi, bunda mungkin tidak akan mengetahui berapa lama waktu untuk menunggu dokter. Jadi, jangan lupa untuk membawa mainan favorit si kecil agar ia tidak merasa bosan.
5. Temani anak selama di ruang dokter
Alangkah baiknya, orang tua menemani anak untuk pergi ke dokter, daripada meminta bantuan pengasuh atau saudara. Pasalnya, saat anak melihat bunda atau ayahnya merasa nyaman berada di tempat baru dan memercayai dokter yang bersangkutan, maka anak akan merasa lebih aman. Secara perlahan, ini akan membantu mengatasi rasa takutnya saat pergi ke dokter.Itu dia 5 tips agar anak tidak takut ke dokter. Perlu bunda ingat, jangan memaksa anak untuk melakukan sesuatu yang tidak ia sukai. Karena, hal tersebut justru dapat menimbulkan trauma pada dirinya. Cobalah membujuknya dengan sabar dan perlahan agar rasa takut anak sedikit berkurang.
